Vol. 1 No.2 Oktober 2014

Manusia dan Imajinasi Kosmologis (Implikasi Imaji Manusia atas Kosmos dengan Kedudukan Manusia dalam Kosmos)

Oleh: Syamsul Anwar Khomeini

INTISARI

Manusia bukanlah satu-satunya makhluk di dalam kosmos. Namun terdapat hal membedakan manusia den­gan makhluk lainnya, yakni pada kesadarannya. Tugas utama filsafat manusia pada intinya adalah mengajak manusia berani merefleksikan diri sekaligus dunianya. Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah hermeneutika filosofis. Proses penelitian dilakukan melalui pengumpulan data kepustakaan yang berkaitan dengan objek penelitian baik formal maupun material. Selanjutnya, data yang diperoleh dideskripsikan, di­interpretasi, dan direfleksikan. Hasil penelitian ini adalah bahwa imajinasi kosmologis merupakan daya re­fleksi manusia dalam membingkai realitas. Sebagai bagian dari kesadaran manusia, imajinasi kosmologis turut pula mempengaruhi relasi yang terbangun antara manusia dan alam. Imajinasi kosmologis mewujud dalam kosmosenstrisme, teosentrisme, antroposentrisme, dan logosentrisme. Dalam perkembangannya imajinasi ko­smologis justru terjebak pada formalisasi rasionalitas. Akibatnya, hubungan manusia dan alam berada pada titik krisis.

Kata kunci: Imajinasi Kosmologis, kosmosentrisme, teosentrisme, antroposenstrisme, logosentrisme.

 

Manusia sebagai Tubuh-Subjek dalam Fenom­enologi Eksistensial Maurice Merleau-Ponty

Oleh: Danang T.P.

INTISARI

Merleau-Ponty mencoba mengatasi problem dualisme jiwa-badan yang mewarnai filsafat Barat dan puncak dualisme tersebut nampak pada pemikiran Descartes. Merleau-Ponty menyusun gagasannya tentang kesatuan jiwa-badan sebagai tubuh-subjek. Gagasannya berdasarkan pada analisis fenomenologi tentang kemampuan persepsi dalam diri manusia. Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah hermeneutika filosofis. Proses penelitian dilakukan melalui pengumpulan data kepustakaan yang berkaitan dengan objek penelitian baik formal maupun material. Hasil penelitian ini adalah bahwa persepsi sebagai seluruh intensi dari cara mengada kita di dunia melalui tubuh, tubuh manusia bisa difahami sebagai tubuh-subjek yang jelas aktif, bu­kan lagi tubuh sebagai badan objek yang pasif. Aku jasmaniah adalah tubuh-subjek yang tidak bisa diabaikan perannya dalam menentukan eksistensi manusia dalam dunia.

Kata Kunci: jiwa-badan, tubuh-subjek, persepsi, fenomenologi.

Etika Lingkungan Ekosentrisme (Studi Teknik Rawa Buatan dalam Pelestarian Sumber Daya Air)

Olrh: Zainal Fadri

INTISARI

Penelitian ini melihat pandangan ekosentrisme dalam teknik rawa buatan sebagai upaya pelestarian sum­ber daya air. Serta menyoroti kesetaraan tujuan teknik rawa buatan dengan prinsip yang dikemukakan eko­sentrisme mengenai moralitas terhadap alam semesta. Sehingga dapat dikemukakan prinsip-prinsip etika lingkungan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan teknik rawa buatan pada perencanaan berkelanjutan pelestarian sumber daya air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah interpretasi. Memahami fakta sampai dapat dimensi filosofisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia mempunyai kewa­jiban untuk mengelola dan melestarikan alam, dan manusia dilarang untuk melakukan eksploitasi terhadap alam. Pandangan ekosentrisme terlihat pada pelestarian sumber daya air sebagai suatu upaya melindungi dan melestarikan alam.

Kata kunci: Pencemaran air, Teknik Rawa buatan, Ekosentrisme.

 

Dilema Etis Kloning Manusia: Menimbang Pan­dangan Etika Teleologis-Utilitarianisme

Oleh: Yosef Adicita

INTISARI

Praktik kloning merupakan hal yang dianggap paling tidak manusiawi dan melanggar berbagai segi kehidupan di masyarakat. Sangat jarang yang membahas praktik kloning menurut prespektif salah satu teori filsafat, maka penulis merasa penelitian ini sangat penting untuk diselesaikan. Penelitian ini berusaha membahas berbagai polemik yang ditimbulkan oleh praktik kloning menurut perspektif Teleologis-Utilitarianisme. Metode yang digunakan ialah hermeneutika filosofis, bersumber pada studi kepustakaan primer maupun sekunder. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah Memperoleh penjelasan tentang persoalan etis dalam praktik kloning yang meliputi; perkembangan ilmu pengetahuan menjadikan apa yang tidak etis menjadi benar, praktik klon­ing dapat menjatuhkan martabat manusia, perkembangan kloning menjadikan praktik hukum ikut kabur dan keputusan terakhir kloning menjadi penentu masa depan manusia sebagai bentuk evolusi baru atau bentuk pemusnahan manusia.

Kata Kunci: Kloning, etika, Utilitarianisme dan Dehumanisasi