Pada sebuah ruangan kost yang berdekatan, kami berkumpul pada akhir pekan. Satu-satu berdatangan, terkadang mengadu setelah bertemu pasangan, tak jarang datang bersama tangis bercucuran. Ketika itu kami masih mahasiswa semester-semester awal, Jogja masih belum sepenuhnya dikenal. Lucu ketika diingat sekarang, bagaimana sebuah kosan menjadi tempat peraduan mahasiswa-mahasiswa muda yang diperdaya cinta. Saat itu saya sempat berpikir, mengapa atas nama...